Kamis, 20 November 2008

Adakah yang akan mendoakan kita?

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan

akhirnya stroke, sudah 7malam

dirawat di RS di ruang ICU. Disaat orang-orang

terlelap dalam mimpi malam,

dalam dunia Roh seorang Malaikat menghampiri si

pengusaha yang terbaring tak

berdaya.

Malaikat memulai pembicaraan, "kalau dalam waktu 24

jam ada 50 orang berdoa buat

kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika

dalam 24 jam jumlah yang

aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggaldunia!

"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . "

kata si pengusaha ini

dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan

datang 1 jam sebelum batas

waktu yang sudah disepakati.

Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali merngunjunginya;

dengan antusiasnya si

pengusaha bertanya, "apakah besok pagi aku sudah

pulih? pastilah banyak

yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya

lebih dari 2000

orang,

jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti

bukan persoalan yang

sulit".

Dengan lembut si Malaikat berkata, "anakku, aku sudah berkeliling

mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang

yang berdoa buatmu, sementara waktu mu tinggal 60 menit lagi, rasanya

mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat

kesembuhanmu".

Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar

besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar

itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak

kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan

air mata di pipi mereka".

Kata Malaikat, "aku akan memberitahukanmu, kenapa

Tuhan rindu memberikanmu

kesempatan kedua? itu karena doa istrimu yang tidak

putus-putus berharap akan

kesembuhanmu"

Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam

2:00 subuh, "

Tuhan, aku

tau kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau

ayah yang baik! Aku

tau dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tau

dia tidak jujur dalam

bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu

hanya untuk

popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang

tidak benar dihadapanMu, tapi

Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau

titipkan pada kami, mereka

masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka

seorang diri." dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air

matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena

kurang istirahat".

Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir

di pipi pengusaha ini.

Timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami

yang baik dan ayah yang

menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia

baru menyadari betapa besar

cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10

menit lagi, melihat waktu

yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha

ini, penyesalan yang luar

biasa tapi waktunya sudah terlambat ! tidak mungkin

dalam waktu 10 menit ada

yang berdoa 47 orang !

Dengan setengah bergumam dia bertanya, "apakah

diantara karyawanku,

kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak

ada yang berdoa buatku?"

Jawab si Malaikat, " ada beberapa yang berdoa buatmu

tapi mereka tidak

tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau

derita saat ini, itu

semua karena selama ini kamu arogan, egois dan

bukanlah atasan yang baik,

bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah".

Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam

ini adalah malam yang

terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk

melihat anak dan siistri

yang setia menjaganya sepanjang malam.

Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang

sulung tertidur dikursi

rumah sakit dan si istri yang

kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil

memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si

Malaikat berkata,

"anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! !

kau tidak jadi meninggal,

karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam

24:00".

Dengan terheran-heran dan tidak percaya,si pengusaha

bertanya siapakah yang 47

orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan

suatu tempat yang pernah

dia kunjungi bulan lalu.

Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan.

Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka

beberapa bulan yang lalu,

walau aku tau tujuanmu saat itu hanya untuk mencari

popularitas saja dan untuk

menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri.

Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut

membaca di koran kalau

seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di

ICU, setelah melihat

gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma

adalah kamu, pria

yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak

panti asuhan sepakat

berdoa buat kesembuhanmu.

Doa sangat besar kuasanya, tak jarang kita malas,

tidak punya waktu, tidak

terbeban untuk berdoa bagi orang lain.

Ketika kita mengingat seorang sahabat lama / keluarga,

kita pikir itu hanya

kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi

dia, mungkin saja pada saat

kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa

dari orang-orang yang

mengasihi dia.

Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan

mendapatkan kekuatan baru dan kita

bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang

terjadi.

Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain...

sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.

Hidup ini sungguh sangat singkat sekali ..

Jadikan lebih bermakna dan indah dengan segala amal

kebaikan

kita..

Tidak ada komentar: